Penyebab penyakit paru-paru basah hendaknya diketahui supaya dapat dihindari. Terlebih penyakit satu ini bisa diderita oleh siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa, sampai lansia.
Paru-paru basah atau pneumonia merupakan suatu kondisi adanya peradangan pada organ tersebut. Peradangan tersebut mengakibatkan adanya penumpukan cairan di jaringan paru. Secara umum, hal tersebut disebabkan virus atau infeksi bakteri.
Dalam sejumlah kasus, masalah ini tidak berat dan masih bisa disembuhkan dengan segera. Akan tetapi, tidak jarang juga terjadi kasus yang membahayakan sehingga mengakibatkan situasi serius bagi penderitanya.
Penyebab Penyakit Paru-paru Basah, Apa Saja?
Ada berbagai hal yang menyebabkan terjadinya infeksi pada jaringan paru seseorang. Kali ini akan dijelaskan beragam penyebab tersebut sehingga Anda bisa melakukan antisipasi supaya tidak sampai terjadi.
1. Infeksi Bakteri
Penyebab penyakit paru-paru basah dapat timbul dari adanya infeksi bakteri. Pada umumnya, infeksi tersebut berasal dari bakteri “Streptococcus pneumoniae”. Ada juga “Mycoplasma pneumoniae, “Legionella pneumophila”, “Haemophilus influenze”, dan “Staphylococcus aereus”.
Pneumonia ini dapat terjadi karena tertular oleh kuman atau bakteri dari orang lain. Bisa juga disebabkan oleh pemakaian alat ventilator dalam jangka panjang sehingga Anda perlu berhati-hati.
2. Infeksi Virus
Selain bakteri, penyebab penyakit paru-paru basah dapat diderita seseorang karena terinfeksi virus. Virus yang menjangkiti pada bayi lima tahun dapat menimbulkan penyakit flu, bronkiolitis, hingga bronkitis.
Pada kasus tersebut, umumnya penyakitnya lebih ringan, bahkan bisa sembuh dengan sendirinya. Biasanya membutuhkan waktu sekitar satu sampai 3 minggu akan sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Walaupun demikian, ada juga beberapa kasus yang bisa menjadi makin berat sehingga membutuhkan pengobatan. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua lebih waspada apabila bayi mengalaminya.
3. Infeksi Jamur
Penyebab penyakit paru-paru basah terakhir ialah terinfeksi oleh jamur. Hal tersebut biasanya terjadi pada seseorang dengan masalah kesehatan kronis. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah juga mudah terinfeksi jamur.
Tidak hanya itu, infeksi pada kasus ini dapat dialami usai seseorang tidak sengaja menghirup jamur dari tanah ataupun kotoran burung. Jamur tersebut di antaranya, “Pneumocystis jirovecii, “Histoplasmosis”, dan “Cryptococcus”.
Jika tidak disebabkan oleh infeksi, pneumonia bisa dialami seseorang karena penyebab lainnya. Seperti pneumonia aspirasi disebabkan oleh masuknya benda asin, semacam cairan lambung, makanan, air liur, atau minuman.
Benda-benda asing di atas masuk ke dalam saluran pernapasan sehingga mengakibatkan adanya gangguan pada jaringan paru. Kasus pneumonia lainnya bisa timbul akibat adanya efusi pleura.
Ini Cara Pencegahan Paru-paru Basah
Selain mengenali penyebab penyakit paru-paru basah, sangat penting untuk mengetahui beragam cara pencegahannya. Dengan demikian, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya masalah infeksi pada jaringan paru yang berujung paru-paru basah.
Upaya pencegahan masalah kesehatan satu ini ialah dengan senantiasa membiasakan pola hidup sehat. Bentuk upanyanya dapat dilakukan dengan rutin memastikan lingkungan rumah, sekitar, dan diri selalu bersih.
Anda dapat rutin mencuci tangan sehingga bisa meminimalkan terjadinya penularan kuman dari benda maupun orang lain. Selain itu, membuang sampah pada tempatnya, menyapu, dan membersihkan debu penting untuk dibiasakan.
Berhenti merokok perlu dilakukan karena memang mengandung zat-zat berbahaya, terutama membahayakan organ paru. Selain rokok, minuman beralkohol hendaknya dikurangi atau bahkan dihindari karena berdampak buruk untuk tubuh.
Pengobatan penyakit paru-paru basah harus dilakukan oleh ahlinya, yakni dokter spesialis paru. Kalau tidak ditangani, dikhawatirkan kondisinya makin parah, bahkan sampai merusak organ paru-paru itu sendiri.
Mengingat bahayanya efek dari penyakit satu ini, sangat penting untuk melakukan langkah-langkah antisipasi atau pencegahan. Penyebab penyakit paru-paru basah juga perlu diketahui sehingga dapat diminimalkan risikonya.